18
a. Tema, merupakan pikiran pokok yang mendasari lakon drama. Pikiran pokok ini
dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang menarik.
b. Amanat, adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah
atau pendengar (dalam hal ini) dan juga penonton drama. Artinya penonton dapat
menyimpulkan pesan moral yang telah ia dengar, baca atau saksikan.
c. Plot. Lakon drama yang baik selalu mengandung konflik. Sebab, roh drama
adalah konflik. Drama memang selalu menggambarkan konflik atau pertentangan.
Adanya pertentangan menimbulkan rangkaian peristiwa yang menjadi sebab-akibat dan
disebut alur/plot.
Secara rinci perkembangan plot drama ada 6 tahap, yaitu:
1) Eksposisi, tahap ini disebut tahap perkenalan, karena penonton mulai diperkenalkan
dengan lakon drama.
2) Konflik, tahap ini adalah tahap kejadian. Insiden inilah mulai plot drama sebenarnya,
karena insiden merupakan konflik yang menjadi dasar sebuah drama
3) Komplikasi, konflik-konflik yang semakin berkembang dan semakin banyak, kait-
mengkait dan masih menimbulkan tanda tanya.
4) Krisis, tahap ini berbagai konflik mencapai puncaknya.
5) Resolusi, Pada tahap ini dilakukan penyelesaian konflik.
6) Keputusan, tahap terkhir ini semua konflik berakhir dan cerita sebentar lagi selesai.
d. Karakter atau perwatakan, yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon
drama.
e. Dialog, meupakan perwujudan dari jalan cerita lakon drama. Dialog yang dilakukan
harus mendukung karakter tokoh yang dimainkan.
|