Home Start Back Next End
  
24
Juunihitoe
mulai muncul sekitar abad ke-10 selama Era Heian. Berbagai
lapisan pakaian terbuat
terbuat dari
sutra. Pakaian
terdalam terbuat dari sutra
putih, diikuti oleh lapisan lain yang memiliki berbagai nama, yang akhirnya
ditutup oleh lapisan akhir atau mantel. Berat total bisa menambahkan hingga
20 kilogram.
Warna dan pengaturan dari lapisan yang sangat penting. Warna-warna
memiliki nama puitis, seperti "plum merah musim semi". Satu-satunya
tempat di mana lapisan yang dilihat adalah sekitar lengan dan leher.
Pengaturan lapisan dan warna mereka adalah indikasi yang baik untuk setiap
luar apa selera dan apa peringkat wanita memiliki. Selain jubah mereka,
dayang wanita Jepang juga mengenakan rambut yang sangat panjang, rambut
tersebut hanya dipotong pada sisi wajah mereka secara berlapis, dengan
rambut panjang kadang-kadang dikenakan diikat ke belakang. 
Aksesori penting adalah kipas, yang bisa diikat dengan tali bila dilipat. Ini
digunakan oleh wanita tidak hanya untuk mendinginkan dirinya sendiri,
karena bisa sangat panas, tapi itu juga merupakan perangkat komunikasi yang
penting. Karena seorang wanita tidak diizinkan untuk berbicara secara
langsung dengan
laki-laki, ia bisa memegang jubah di bagian tangan ke atas
menutupi wajahnya
atau menggunakan kipasnya dibuka untuk menutupi
wajahnya. Komunikasi ke pelamar harus mengikuti dengan dayang biasanya
bersembunyi di balik Sudare
(layar atau tirai) dalam hal apapun. Pelamar
hanya bisa melihat lengan juunihitoe
nya yang mengintip di bawah tirai.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter