Home Start Back Next End
  
25
yang cukup luas. Jendela pada ruangan ini juga mengikuti dinding yang berbentuk
lingkaran sehingga dapat leluasa memandang kota Bandung. Ruang makan terletak
di sebelah kiri (barat) salon. Di sebelah kanan (timur) ruang makan terdapat ruang
kerja lengkap dengan perpustakaan dan ruang ketik di belakangannya (utara). Semua
ruang berjendela lebar kecuali untuk menikmati pemandangan luar, juga sebagai
ventilasi dan saluran sinar matahari. Pembukaan jendela, pintu yang lebar merupakan
penerapan konsepsi tradisional yang menyatu dengan alam.
Semua ruang tidur ditempatkan pada lantai dua berjejer dan berhadapan satu
dengan lainnya yang masing masing dihubungkan dengan gang di tengah. Pembagian
ruang
tidur dilakukan secara simetris. Di sebelah selatan terdapat ruang tidur utama,
tengah utara untuk ruang keluarga dan di sebelah barat dan timur terdapat lagi kamar
tidur. Masing-masing kamar mempunyai teras atau balkon. Kamar tidur utama sangat
luas dengan ruang pakaian dan toilet di kiri kanannya. Antara ruang tidur utama dan
teras terdapat pintu dorong selebar dinding sehingga apabila dibuka teras menyatu
dengan kamar tidur, menghadap ke arah kota Bandung. Untuk melindungi teras dan
ruang tidur dari air hujan, dibuat tritisan dari kaca disangga dengan rangka baja.
Bentuk ruang keluarga identik dengan ruang tidur utama, dengan latar
belakang ke arah utara, sehingga Gunung Tangkuban Parahu menjadi vistanya. Di
atas ruang-rung tidur terdapat lantai tiga yang terdiri atas sebuah ruang cukup luas
untuk pertemuan atau pesta, kamar tidur untuk tamu, sebuah bar, dan kamar mandi
serta toilet tersendiri. Sama dengan ruang lainnya. ruang ini memiliki teras, jendela
dan pintu dorong lebar.
Bangunan ini ada tendensi horisontal dan vertikal yang ada pada arsitektur
India yang banyak berpengaruh pada candi-candi di Jawa. Dikatakannya dalam
arsitektur candi maupun bangunan tradisional, keindahan ornamen berupa garis
garis molding akan lebih terlihat dengan adanya efek bayangan matahari yang
merupakan kecerdikan arsitek masa lampau dalam mengeksploitasi sinar matahari
tropis.
Schoemaker banyak memadukan falsafah arsitektur tradisional dengan
modern dalam bangunan ini. Secara konsisten, ia menerapkannya mulai dari
kesatuan dengan lingkungan, orientasi kosmik utara selatan, bentuk dan pemanfaatan
sinar matahari untuk mendapat efek bayangan yang memperindah bangunan. 
Seperti pintu masuk utara, pintu masuk selatan berhadapan langsung dengan
taman. Pengolahan lahan, taman, dan elemen-elemennya turut mendukung keunikan
Villa Isola terutama dari segi bentuk. Semuanya itu menyuarakan satu bentuk
yaitu
bundar.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter