8
BAB II
LANDASAN TEORI
I.
Tinjauan Umum
2.1
Kondisi Kesenian di Jakarta
Jakarta
sebagai ibukota negara, dengan kondisi masyarakat yang beraneka
ragam mempunyai banyak seniman-seniman muda yang berbakat dan mereka
sebagian besar ditunjang oleh latar belakang pendidikan yang cukup tinggi dalam
bidangnya. Pendidikan kesenian tersebut diperoleh lewat yayasan-yayasan musik,
pendidikan tari, sampai akhirnya terbentuk Dewan Kesenian Jakarta.
Dengan adanya fasilitas-fasilitas kesenian tersebut maka Jakarta kini sudah
menjadi Pusat Kesenian Nasional. Dengan merancang program yang teratur maka
prestasi kesenian serta tingkat apresiasi masyarakat terhadap nilai seni tari akan dapat
meningkatkan pendapatan devisa negara secara bertahap.
Meningkatnya arus wisatawan baik domestik maupun luar negri, juga adanya
program pemerintah di bidang kebudayaan, dapat disajikan modal untuk
meningkatkan kegiatan kesenian di Indonesia. Disamping untuk memperkenalkan
hasil budaya bangsa kepada wisatawan, kegiatan tersebut juga akan meningkatkan
mutu kesenian tari dan para senimannya di Jakarta.
2.2
Sarana Kesenian Yang Ada di Jakarta
Sarana kesenian yang ada berfungsi sebagai wadah bagi kegiatan-kegiatan
kesenian seniman dan budayawan guna memelihara dan mengembangkan berbagai
kesenian baik seni tradisional, modern, maupun kontemporer.
1.
Taman Ismail Marzuki
Pusat Kesenian Jakarta,
Taman Ismail Marzuki yang populer disebut Taman
Ismail Marzuki (TIM) merupakan sebuah pusat kesenian dan kebudayaan. Di sini
terletak Institut Kesenian Jakarta, Planetarium Jakarta, dan Gedung Teater Jakarta.
Selain itu, TIM juga memiliki enam teater modern, balai pameran, galeri, gedung
arsip, dan bioskop. Taman Ismail Marzuki mempunyai beberapa wadah untuk seni
pertunjukan yaitu :
a.
Teater Besar (Grand Teater)
|