Start Back Next End
  
54
tradisional harus diangkat agar lebih dihargai dan seni ini tidak harus dipentaskan
secara biasa-biasa saja melainkan bisa
juga diramu secara mewah, penuh cahaya,
gemerlap, dan kolosal, sesuai tradisi pakaian daerah di seluruh Nusantara yang
gemerlapan penuh hiasan. 
Swara Maharddhika banyak diundang untuk mengisi acara besar. Setiap
pementasannya melibatkan puluhan bahkan kadang lebih dari seratus pendukung.
Anggota aktifnya dibatasi 100 sampai 150 orang. Swara Maharddhika berpentas
pertama kali di Museum Fatahillah, Jakarta dalam acara dasawarsa Yayasan Mitra
Budaya sekaligus perpisahan Ali Sadikin pada akhir masa jabatannya sebagai
internet accesed 7 Maret 2013) dan beberapa kali mengisi acara lainnya antara lain
dalam Dies Natalis Fakultas Psikologi VI. Organisasi Swara Maharddhika
juga
menyanyikan lagu-lagu ciptaan Guruh
Soekarno Putra yang menjadikan kelompok
vokal grup SMA 4
menjadi kelompok yang berbeda pada jaman
itu. Dan jarang pada
saat itu ada kelompok tarian seperti Swara Maharddhika
yang memiliki konsep
tersediri dalam menampilkan sebuah koreografi. Menjadikan Swara Maharddhika
sebuah role model
untuk seni pertunjukan pada jaman itu. Tahun 1979 menjadi
tonggak awal Swara Maharddhika dikenal orang banyak karena pada tahun tersebut
menjadi tahun pertama Swara Maharddhika mengadakan pagelaran kolosal di Balai
Sidang.
Kepiawaian Guruh dalam mengekspresikan seni dalam kelompok Swara
Maharddhika ditunjukkan dalam Pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno Putra I pada
tahun 1979. Pagelaran tersebut berlangsung sukses dan menjadi modal utama
untuk
kembali mengadakan Pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno II dengan tajuk
Untukmu Indonesiaku yang kemudian difilmkan dalam bentuk semi dokumenter
(1980) dan disusul kemudian dengan Pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno Putra III
hingga ke Singapura dengan mengusung tema Cinta Indonesia Pagelaran Jakarta
Week (1984) serta Pagelaran Karya Cipta Guruh Soekarno IV : Gilang Indonesia
Gemilang (1986).
Selain itu, Guruh juga pernah menggelar
pertunjukan kolosal
“JakJakJakJak Jakarta” dalam rangka ulang tahun Jakarta ke 462 tahun (1989) dan
dalam rangka 10 tahun Swara Maharddhika dengan judul pagelaran Gempita Swara
Maharddhika (1987).
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter