Start Back Next End
  
26
Regulasi emosi adalah sebuah strategi yang digunakan oleh individu untuk
mengatur emosi yang dirasakan agar sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Pada masa remaja, fluktuasi emosi merupakan hal yang biasa dialami. Terkadang
remaja merasa sangat bahagia, namun seketika bisa merasa amat sangat terpuruk.
Kondisi ini bisa membuat remaja merasakan stress, dan stress bisa menimbulkan
amarah bagi remaja. Remaja yang kurang memiliki kemampuan meregulasi emosi
cenderung lebih mudah untuk mengekspresikan kemarahannya yang biasanya
menghasilkan gejala lebih lanjut, seperti agresi, depresi dan penggunaan obat-
obatan (Israel, 2009). Remaja yang kurang mampu meregulasi emosinya bisa jadi
terjerumus dalam kenakalan remaja.
Regulasi Emosi dipengaruhi oleh tiga faktor, jenis kelamin, usia dan
hubungan anak dengan orang tua, dalam hal ini orang tua dengan Remaja. Hal
tersebut bisa dicegah apabila komunikasi yang tercipta antara orang tua dengan
remaja memadai. Anak yang yang dapat mengekspresikan perasaan dan opini
secara efektif, mengurangi stress yang dialami remaja. Ketika Remaja mengetahui
bahwa mereka memiliki dukungan dari keluarga maka perasaan bahwa remaja
kesepian dan menderita ketika menghadapi dunia luar akan berkurang.
Komunikasi adalah proses sosial dimana individunya menggunakan
simbol untuk menentukan dan menginterpretasi arti dari lingkungan mereka.
Komunikasi membentuk keluarga, dan keluarga membentuk komunikasi. Ketika
berkomunikasi dengan keluarga maka tercipta dan tergambarkan pengertian
kepada anggota keluarga, harapan yang muncul pada fungsi dari keluarga,
peraturan dan standar akan perilaku pada keluarga akan siapa individu
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter