Start Back Next End
  
20
jangan terlalu dituruti; 8) Memberikan anak penghargaan jika berbuat baik; 9)
Memberikan hukuman jika berbuat salah; 10) Mengembangkan kelebihan-kelebihan
yang dimiliki anak; 11) Menganjurkan anak agar mengikuti kegiatan kelompok di
lingkungan rumah; 12) Mengembangkan hobi yang positif, dan 13) Memberikan
pendidikan agama sejak dini.
b.
Pendidikan formal 
Sekolah bisa dikatakan sebagai lingkungan kedua bagi anak, dimana sekolah
merupakan lingkungan yang paling berperan bagi anak setelah lingkungan
keluarga di rumah. Sekolah memberikan ruang pada anak untuk
mengekspresikan rasa percaya dirinya terhadap teman-teman sebayanya. 
Menurut Hakim (2002:122), rasa percaya diri siswa di sekolah bisa dibangun
melalui berbagai macam bentuk kegiatan sebagai berikut: 1) Memupuk keberanian
untuk bertanya; 2) Peran guru/pendidik yang aktif bertanya pada siswa; 3) Melatih
berdiskusi dan berdebat; 4) Mengerjakan soal di depan kelas; 5) Bersaing dalam
mencapai prestasi belajar; 6) Aktif dalam kegiatan pertandingan olahraga; 7) Belajar
berpidato; 8) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler; 9) Penerapan disiplin yang
konsisten, dan 10) Memperluas pergaulan yang sehat dan lain-lain.
c.
Pendidikan non formal
Salah satu modal utama untuk bisa menjadi seseorang dengan kepribadian yang
penuh rasa percaya diri adalah memiliki kelebihan tertentu yang berarti bagi diri
sendiri dan orang lain.
Rasa percaya diri akan menjadi lebih mantap jika
seseorang memiliki suatu kelebihan yang membuat orang lain merasa kagum.
Kemampuan atau keterampilan dalam bidang tertentu bisa didapatkan melalui
pendidikan non formal misalnya; mengikuti kursus bahasa asing, jurnalistik,
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter