8
bidang perekayasaan. Jadi kesimpulannya, proyek perangkat lunak
tidak dapat dikelola seperti proyek pemanufakturan.
b.
Perangkat lunak tidak usang atau habis terpakai
Tingkat kegagalan perangkat keras yang tinggi biasanya disebabkan
oleh kesalahan perancangan atau kesalahan pembuatan di pabrik.
Setelah diperbaiki, biasanya tingkat kegagalan akan menurun
hingga ke suatu tingkat yang stabil untuk periode waktu tertentu.
Seiring dengan berjalannya waktu, tingkat kegagalan akan
meningkat kembali akibat pengaruh lingkungan terhadap komponen
perangkat keras. Dengan kata lain, perangkat keras menjadi usang.
Sedangkan pada perangkat lunak, tingkat kegagalan yang tinggi
biasanya disebabkan oleh keadaan yang tidak diperkirakan
sebelumnya. Setelah diperbaiki, tingkat kegagalan tersebut akan
menurun hingga ke suatu tingkat yang stabil. Jadi kesimpulannya,
perangkat lunak tidak akan pernah usang atau habis terpakai.
c.
Meskipun industri bergerak menuju konstruksi berbasis komponen
(component-based construction), sebagian besar perangkat lunak
masih dibangun seperti biasa (custom built)
Komponen perangkat lunak seharusnya dirancang dan
diimplementasikan sehingga dapat digunakan berulang-ulang pada
beberapa program yang berbeda. Komponen yang dapat digunakan
berulang-ulang membungkus data dan proses yang diaplikasikan
kepada data, memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk
menciptakan aplikasi baru dari bagian yang dapat digunakan
berulang-ulang.
2.1.2.3 Proses Perangkat Lunak
Sommerville (2011:9) menyatakan bahwa proses di dalam suatu
perangkat lunak ada empat, yaitu sebagai berikut:
a.
Software specification
Di mana pelanggan dan perekayasa mendefinisikan perangkat lunak
yang akan dikembangkan dan batasan-batasan pada operasinya.
b.
Software development
Di mana perangkat lunak dirancang dan diprogram.
|