Start Back Next End
  
10
2.1.3.2 Prinsip Perancangan Antarmuka
Shneiderman dan Plaisant (2010:74) menyatakan bahwa prinsip
perancangan antarmuka mengacu kepada delapan aturan emas atau
eight golden rules, yaitu sebagai berikut:
a.
Usahakan untuk konsisten
Perancangan menu, warna, tampilan, jenis huruf pada antarmuka
harus dilakukan dengan konsisten.
b.
Memenuhi kegunaan universal
Pengguna antarmuka sangat beragam, sehingga di dalam
merancang layar harus mempertimbangkan perbedaan di dalam hal
usia, hambatan fisik, dan variasi teknologi. Jadi, ada pemberian
petunjuk kepada pengguna pemula dan shortcut
bagi pengguna
yang telah berpengalaman.
c.
Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap aksi yang dilakukan oleh pengguna, harus diberikan
umpan balik agar tercipta suasana yang komunikatif. Pada aksi
yang bersifat kecil dan sering digunakan, respon yang
diberikan
sederhana. Namun, pada aksi yang bersifat rumit dan jarang
digunakan, respon yang diberikan harus lebih rinci.
d.
Merancang dialog untuk menghasilkan penutupan
Di dalam merancang komunikasi arus balik dengan pengguna,
urutan tindakan harus diatur sedemikian rupa dengan mengetahui
keadaan awal, tengah, dan tentu saja akhir.
e.
Mencegah terjadinya kesalahan
Sebisa mungkin, suatu sistem dirancang untuk dapat mencegah
pengguna dari kesalahan fatal yang dapat terjadi. Sebagai contoh,
terdapat validasi pada formulir. Apabila pengguna melakukan
kesalahan, maka sistem harus menyediakan instruksi kepada
pengguna tentang bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut.
f.
Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah
Ketika pengguna tidak sengaja melakukan
aksi yang tidak
diinginkan dan ingin melakukan pembatalan, sistem harus
menyediakan fungsi pembatalan agar pengguna merasa nyaman dan
tidak takut di dalam mengeksplorasi sistem.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter