94
mengarahkan pada proses development dari instruksi. Dalam tahap
ini, seorang instructional designer membangun sebuah perencanaan
berdasarkan kebutuhan pembelajaran dan bekerja sama dengan ahli
dalam subyek tertentu untuk mengetahui skill yang
diajarkan dan
strategi untuk mengajarkan mereka.
Produk dari desain ini adalah seperangkat spesifikasi atau
perencanaan kepada para developer dalam memproduksi
instructional support material. Proses prototyping menyediakan
sebuah peluang awal untuk mendapatkan feedback dari pengguna
untuk menekankan pada fungsionalitas, feasibility, dan keberadaan
dari sebuah instruksi. Prosedur yang digunakan dalam desain ini
adalah pendekatan top-down agar dapat mentransfer tujuan mata
pelajaran ke dalam tujuan dalam level performance.
c.
Development
Tahap pengembangan dalam ISD ini mengacu pada persiapan
bahan-bahan yang akan digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar. Tahap ini bisa didekatkan melalui beberapa arah,
tergantung dari hubungan antara instructional objective, level
kedetailan dalam merancang dokumen yang menyediakan inputan
untuk pengembangan, karakteristik, serta ketetapan dalam material
yang ada dan sistem perantara yang digunakan.
d.
Implementation
Tahap implementasi dalam model ADDIE ini memiliki dua tipe.
Tipe yang pertama lebih diarahkan kepada implementasi
aktivitasnya yang muncul di saat pembelajaran masih dalam tahap
pembuatan dan evaluasi. Kondisi seperti ini disebut dengan pilot
testing atau field testing. Perihal kedua mengacu lebih kepada
meluncurkan pembelajaran yang sesungguhnya setelah
pengembangan selesai dikerjakan.
e.
Evaluation
Tahap evaluasi merupakan tahap yang paling akhir di dalam ISD.
Evaluasi ini dapat muncul dalam beberapa point dan dapat muncul
dalam semua tahapan proses
ISD, termasuk setelah fase
pengembangan dan juga setelah produk ini selesai
diimplementasikan.
|