Start Back Next End
  
42
2.2.4
Perkembangan Perpustakaan Art & Design Library International
Bibliotheca Alexandrina Egypt
(Perpustakaan Iskandariah Mesir) merupakan
perpustakaan seni pertama dan terbesar di dunia. Perpustakaan ini bahkan bertahan
selama berabad-abad dan memiliki koleksi 700.000 gulungan papyrus, bahkan jika di
bandingkan dengan Perpustakaan Sorbonne di abad ke-14 hanya memiliki koleksi 1700
buku seni arsitektur dan desain. Perpustakaan ini didirikan oleh Ptolemi I sang penerus
Alexander (Iskandariah) pada tahun 323 SM, dan terus berlanjut sampai kekuasaan
Ptolemi III. Pada waktu itu para penguasa Mesir begitu besemangat memajukan
perpustakaan berdasarkan warisan budaya seni mereka. Bahkan dalam Manuskrip Roma
mengatakan bahwa sang Raja Mesir membelanjakan harta kerajaan untuk membeli
buku dari seluruh pelosok negeri hingga terkumpul 442.800 buku dan 90.000 lainnya
berbentuk ringkasan tak berjilid. 
Desain perpustakaan Iskandriah (Bibliotheca Alexandrina) berdiri megah dan
unik. Bangunan utama berbentuk bulat beratap miring, terbenam dalam tanah. Di bagian
depan sejajar atap, dibuat kolam untuk menetralkan suhu perpustakaan, terdiri lima
lantai di dalam tanah, perpustakaan ini dapat memuat 250.000 buku dan terus
bertambah tiap tahun. Selain itu juga menyediakan berbagai fasilitas, seperti 500 unit
komputer berbahasa Arab dan Inggris untuk memudahkan pengunjung mencari katalog
buku, ruang baca berkapasitas 1.700 orang, conference
room, ruang pustaka Braille
Taha Husein khusus tuna netra, pustaka anak-anak, museum manuskrip kuno, lima
lembaga riset, dan kamar-kamar riset yang bisa dipakai gratis. Dan yang juga menarik,
adalah lantai tengah perpustakaan tersebut terdapat Gallery Design dan bisa dilihat dari
berbagai sisi. Di lantai kayu yang cukup luas itu terpajang berbagai prototype
mesin
cetak kuno dan berbagai lukisan dinding. 
Perpustakaan ini selalu dipenuhi pengunjung, padahal di Alexandria tidak
banyak universitas seperti di Kairo. Ini menunjukkan tingginya minat masyarakat Mesir
akan warisan budaya seni dan desain mereka yang begitu kaya. Perpustakaan seni yang
dulu dihancurkan Julius Caesar itu kini menjadi salah satu objek wisata sebagaimana
Piramid Giza, Mumi, Karnax Temple, Kuburan para Firaun di Luxor atau Museum
Kairo yang menyimpan timbunan emas Tutankhamun. Isi di perpustakaan tersebut:
Sebuah Perpustakaan yang dapat menampung jutaan buku
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter