![]() 29
(Gambar 2.9 : Contoh pemasangan Lampu pada pameran tetap museum Bank Indonesia)
Sumber : Document Pribadi Rizki (2013:29)
b.
Ergonomi dan Tata Letak
Untuk memudahkan pengunjung dalam melihat, menikmati, dan
mengapresiasi koleksi, maka perletakan peraga atau koleksi turut
berperan. Berikut standar standar perletakan koleksi di ruang
pamer museum.
-
Ukuran Vitrin dan Panil
Ukuran vitrin dan panil tidak boleh terlalu tinggi ataupun
terlalu rendah. Tinggi rendahnya sangat relatif untuk patokan
disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Indonesia. Umpama
tinggi rata-rata orang Indonesia kira-kira antara 160cm s/d
170cm dan kemampuan gerak anatomi leher manusia kira-kira
sekitar 30°, gerak ke atas ke bawah atau kesamping maka
tinggi vitrin seluruhnya kira-kira 210cm sudah cukup alas
terendah 65-70cm dan tebal 50cm
ukuran dan bentuk vitrin
harus memperhitungkan juga ruangan dan bentuk bangunan
dimanan vitrine itu akan diletakkan.
Proyek pembinaan Permuseuman (1993/1994). Pedoman Tata
Pameran Di Museum.
Jakarta :
Departemen pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan.
|