Start Back Next End
  
Menurut (Sarwono,  2006 ) remaja adalah
mereka yang berusia antara 12- 20
tahun, di mana perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja sangat cemas
akan perkembangan fisiknya, sekaligus bangga bahwa hal itu menunjukkan bahwa ia
memang bukan anak –
anak lagi. Pada usia remaja menandakan keterkaitan
emosional, pembelaan diri yang tinggi, bahkan fanatisme kuat terhadap teman
sebayanya, remaja akan marah besar bila ke luarga / orang tua memberikan penilaian
negatif pada perilaku sahabat dan teman – temannya.
2.3.2 Teori Perkembangan Remaja
Menurut Sarwono (2006) ada 3 tahap perkembangan remaja dalam
proses penyesuaian diri menuju dewasa :
a.Remaja Awal (Early Adolescence)
Seorang remaja pada tahap ini berusia 10-12 tahun masih
terheran–heran akan
perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya
sendiri dan dorongan-dorongan
yang menyertai perubahan-perubahan
itu. Mereka mengembangkan pikiran-pikiran
baru, cepat tertarik pada
lawan jenis, dan mudah terangsang
secara erotis. Dengan
dipegang
bahunya saja oleh lawan jenis, ia sudah berfantasi erotik. Kepekaan
yang
berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali
terhadap “ego”. Hal ini
menyebabkan para remaja awal sulit dimengerti orang dewasa.
b. Remaja Madya ( Middle Adolescence )
Tahap ini berusia 13-15 tahun. Pada tahap ini remaja sangat
membutuhkan kawan-
kawan. Ia senag kalau banyak teman yang
menyukainya. Ada kecenderungan
“narastic”, yaitu mencintai diri
sendiri, dengan menyukai teman-teman yang
mempunyai sifat-sifat
yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter