Start Back Next End
  
10
Gaya aksi-reaksi dapat dicontohkan dengan seseorang yang memegang batang
kayu dengan posisi tegak lurus
(vertikal)
yang beratnya 5kgf, agar tangan dapat
menahan kayu maka: tangan memberikan gaya reaksi kearah atas sebesar 5kgf atau
sama dengan gaya aksi yang dilakukan kayu ke tangan. Jadi bila suatu benda
melakukan aksi gaya terhadap beda lain, maka benda tersebut akan menerima reaksi
yang sama besar dengan arah yang berlawanan
F aksi = - F reaksi   (hukum newton 3)
Momen dapat pula dicontohkan dengan analogi saat seseorang memegang kayu
dengan posisi horizontal dengan berat yang sama 5kgf, maka akan terasa lebih berat
bila dibandingkan dengan posisi tegak lurus. Keadaan tersebut disebabkan karena
tangan menahan berat kayu sebesar 5kgf atau F dan momen sebesar F dikalikan jarak
titik berat kayu sampai tangan.
2.4.2.
Beban
Pembebanan yang bekerja pada struktur dibedakan menjadi dua:
a.
Beban terpusat, yaitu beban yang bekerja pada luasan yang kecil, dan untuk
memudahkan perhitungan luasan kecil tadi dianggap sebagai titik,
penggambarannya dapat dilihat pada gambar
Gambar 2.9 Beban terpusat
b.
Beban merata, yaitu beban yang bekerja merata pada seluruh luasan permukaan
struktur, 
Gambar 2.10 Beban merata
2.4.3.
Tegangan dan Kekuatan Bahan
Jika sebuah batang baja dengan jenis material ST37 dijepit pada satu sisi, dan
ditarik dengan gaya F, berapa besar gaya F yang menyebabkan batang tersebut
putus? material ST37 berarti bahwa kekuatan tarik baja (S / tensile strength) tersebut
adalah 37 kgf/mm². Jika tegangan yang terjadi pada material lebih besar dari 37
kgf/mm², maka batang tersebut akan putus. Tegangan adalah: Gaya per
satuan luas
penampang.
s
= F / A atau F = s A
Dimana :  s = tegangan
F = gaya (newton)
A = luas penampang (mm²)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter