Start Back Next End
  
18
3. Melaksanakan Audit
Selama melaksanakan audit, auditor secara ekstensif harus mencari fakta-fakta yang
berhubungan dengan masalah yang teridentifikasi dalam auditee selama studi
pendahuluan. Pelaksanaan audit adalah tahap
yang paling memakan waktu dalam
audit operasional. Tahap ini sering kali disebut sebagai melakukan audit yang
mendalam (in-depth audit).
Dalam suatu audit operasional, auditor sangat
mengandalkan pada pengajuan pertanyaan dan pengamatan. Pendekatan yang biasa
dilakukan adalah mengembangkan kuesioner untuk auditee dan menggunakannya
sebagai dasar untuk mewawancarai personil auditee. Dari pengajuan pertanyaan,
auditor berharap akan memperoleh pendapat, komentar, dan uraian tentang
pemecahan masalah. Wawancara yang efektif sangat penting dalam audit operasional.
Melalui pengamatan terhadap personil auditee, auditor akan dapat mendeteksi
informasi dan kondisi-kondisi lainnya yang ikut menyebabkan masalah ini. 
4. Melaporkan Temuan
Audit operasional serupa dengan audit lainnya karena produk akhir dari audit adalah
laporan audit. Akan tetapi, ada banyak situasi unik yang berkaitan dengan pelaporan
dalam audit operasional. Misalnya, berlawanan dengan bahasa standar yang terdapat
pada laporan auditor dalam audit atas laporan keuangan, bahasa laporan dalam audit
operasional bervariasi untuk setiap auditee. Laporan itu harus memuat :
a. Suatu pernyataan tentang tujuan dan ruang lingkup audit.
b. Uraian umum mengenai pekerjaan yang dilakukan dalam audit.
c. Ikhtisar temuan-temuan.
d. Rekomendasi perbaikan.
e. Komentar auditee.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter