26
Afriyeni & Wira (2008) dalam jurnal penilaian kinerja keuangan dengan
menggunakan ananalisis rasio keuangan yang ditulis oleh Afreyeni (2008)
mengungkapkan bahwa untuk analisis rasio keuangan hanya diperlukan dua jenis
laporan keuangan yaitu neraca dan laporan laba rugi.
Hasil rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam
suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Dapat juga
menilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan
secara efektif. Jenis-jenis rasio keuangan adalah sebagai berikut:
2.3.2.1 Analisis Rasio Modal Kerja ( Likuiditas )
Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek yang harus segera dipenuhi atau pada saat ditagih.
Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya
berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, dan perusahaan dikatakan mampu
memenuhi kewajiban keuangan tepat waktu apabila perusahaan memiliki alat
pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancar (jangka
pendek). Perusahaan dalam keadaan illikuid berarti perusahaan tersebut tidak dapat
segera memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Rasio likuiditas terdiri dari:
1.
Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio ini menunjukan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban
lancar. Semakin besar perbandingan asset lancar dengan utang lancar semakin
tinggi kemapuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio
lancar yang terlalu tinggi menunjukkan kelebihan utang kas atau aktiva lancar
lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang atau tingkat likuiditas
yang lebih rendah daripada aktiva lancar dan sebaliknya.
|