38
dilambah hutang) sebelum kewajiban (hutang) melebihi aktiva dan perusahaan
menjadi bangkrut.
Dalam Z-score
modifikasi ini Altman mengeliminasi variabel
X5, berikut
pendapat Hayes, Hodge, Hudge (2010)
The variable of X5, found in the original Z-score for manufacturing firms, is
omitted in Z. This variable represented sales/total assets, and Altman removed
this variable when calculating the score for non-manufacturers because this
turnover ratio is likely to be significantly higher for retail and service firms as
compared to manufacturing firms. In other words, if the original model was
employed to predict bankruptcy in non-manufacturing firms, the scores would
underpredict bankruptcy for these firms because of their lower capital intensity.
Dengan memasukkan rasio-rasio keuangan ke dalam rumus tersebut maka
dapat ditentukan besarnya kemungkinan kebangkrutan dengan kriteria penilaian
sebagai berikut:
a.
Z > 2,6
menunjukkan perusahaan yang tidak mempunyai permasalahan atau
kesulitan keuangan.
b.
1,1
=
Z =
2,6
menunjukkan indikasi perusahaan dalam grey area apabila
perusahaan tidak melakukan perbaikan, perusahaan mungkin akan mengalami
ancaman kebangkrutan.
c.
Z < 1,1
menunjukkan indikasi perusahaan menghadapi ancaman kebangkrutan
yang serius atau kondisi tingkat kesehatan keuangan yang sangat buruk.
|