Start Back Next End
  
33
2.
Jika perusahaan dalam suatu industri berada pada posisi yang lemah tidak ada
harapan untuk melangsungkan hidupnya secara menguntungkan, dan pasar
dalam industri tersebut tidak lagi menjajikan, maka jalan yang ditempuh adalah
meninggalkan industry tersebut.
Julie Søgaard dan Dinna Louise Sønderstrup Nielsen (2011) mengungkapkan
bahwa sentral atau pusat untuk semua bentuk divestasi
adalah bahwa mereka
mengalihkan kekuasaan dari aset dari perusahaan induk ke pemilik baru, baik
sebagian atau seluruhnya. Begitu perusahaan telah memutuskan bahwa asset disukai
atau ingin dimiliki, manajer perlu mempertimbangkan alternatif mana divestasi akan
paling efisien dalam mendukung motivasi yang mendasarinya
Sebuah publikasi dari PWC dalam Deals practice : Strategies for managing a
successful divestiture Corporate development roundtable insights menjelaskan
bahwa “A key to success in any divestiture is planning and preparation investing
significant resources, time and effort up front before going to market.”
2.4.2
Motif Divestasi
Perusahaan melakukan divestasi karena didorong berbagai alasan (abdul,
2010):
1.
Kembali ke kompetensi inti (core competence)
Perusahaan terus menerus melakukan perkembangan usaha, salah satunya
melakukan berbagai ekspansi ke berbagai bidang usaha dan industri yang
berbeda dengan bidang usaha yang telah dilakukan awal perusahaan berdiri.
Kepemilikan berbagai jenis bidang usaha menjadi sangat beragam jika
perusahaan yang melakukan merger konglomerat. Semakin jauh ke bisnis inti
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter