31
banyak menempatkan dananya di luar kredit dengan ciri rasio
pinjaman terhadap dana (LDR) yang relatif kecil.
Kredit sebagai asset bank digolongkan pada Loan and
Receivables yang mana valuasinya adalah dengan cara amortized
cost. Hal ini membawa konsekuensi bahwa nilai kredit (dalam hal ini
asset bank) akan dipengaruhi oleh proyeksi cashflow
dari asset
tersebut, sehingga kredit yang dikenakan bunga dibawah bunga pasar
akan terdiskon menjadi lebih kecil dari harga perolehannya.
2.1.9.3 Sistem dan Persiapan Yang Cukup Lama dan Cukup Mahal
Aminullah (2007) menyatakan penerapan PSAK 55
membutuhkan sistem dan persiapan yang cukup lama dan cukup
mahal karena harus menggabungkan semua laporan keuangan dalam
satu paket. Bank harus mengeluarkan dana besar untuk
membeli
sistem informasi dan teknologi untuk aplikasi pelaporan keuangan
yang sesuai dengan PSAK 55.
Hal ini tentunya akan mempengaruhi
laba dari bank itu sendiri. Walaupun dibuka kesempatan bagi bank
untuk melakukan outsourcing dari pihak lain yang memberikan jasa
credit rating atau mengembangkan internal credit rating model, tetap
saja membutuhkan biaya yang tidak kecil.
Bank juga harus menilai sumber daya manusia yang dimiliki
dan melakukan training-training
secara berkelanjutan agar sumber
daya manusia yang tersedia dapat dengan cepat mengadopsi PSAK
55. Misalnya untuk menghitung penyisihan kerugian kredit, kaitannya
dengan internal rating model, bank memiliki sumber
daya manusia
yang mampu menganalisis data-data statistik yang ada.
|