Start Back Next End
  
43
berubah menjadi AASHTO. Dasar perencanaan metode AASHTO 1972, AASHTO
1986, hingga yang terbaru yaitu AASHTO 1993, adalah persamaan berikut ini :
07
,
8
log
32
,
2
1
1094
40
,
0
5
,
1
2
,
4
log
20
,
0
)
1
(SN
log
36
,
9
log
10
10
10
18
10
19
,
5
Mr
SN
PSI
So
Z
W
R
..…………………………………..........................…………………....…......…(2.28)
Dimana :
W
18
= kumulatif beban gandar standar
ZR
= Standar Normal Deviate
So
= Combined Standard Error dari prediksi lalu lintas dan kinerja
SN
= Structural Number
?PSI
= Perbedaan Serviceability Index di awal dan akhir umur rencana
Mr
= Modulus Resilien (psi)
2.6.2
Langkah-langkah Perencanaan dengan Metode AASHTO 1993
Langkah-langkah perencanaan dengan metode AASHTO 1993 yaitu sebagai
berikut :
a.
Menentukan lalu lintas rencana yang akan diakomodasi di dalam
perencanaan tebal perkerasan. Lalu lintas rencana ini jumlahnya tergantung
dari komposisi lalu lintas, volume lalu lintas yang lewat, beban aktual yang
lewat, serta faktor bangkitan lalu lintas serta jumlah lajur yang direncanakan.
Semua parameter tersebut akan dikonversikan menjadi kumulatif beban
gandar standar ekivalen atau Cumulative Equivalent Standart Axle (CESA).
b.
Menghitung CBR tanah dasar yang mewakili ruas jalan tersebut.
Pengambilan data CBR biasanya dilakukan setiap jarak 100 meter. Dari nilai
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter