Start Back Next End
  
49
Dalam salah satu kesimpulan penelitiannya menyebutkan
dengan
membandingkan Kumulatif ESAL Rencana dan Aktual selama periode 1998-
2008, terdapat suatu perbedaan yang cukup signifikan diantara keduanya.
Nilai Kumulatif ESAL Aktual lebih besar dibandingkan Kumulatif ESAL
rencana. Hal ini menunjukkan bahwa asumsi faktor pertumbuhan 7,5% tidak
sesuai dengan tingkat pertumbuhan aktual yang terjadi. Dalam hal ini nilai
Kumulatif ESAL Aktual lebih dapat menggambarkan kondisi struktur
perkerasan akibat beban kendaraan , sehingga nilai Kumulatif ESAL Aktual
dianggap yang lebih menentukan dalam perencanaan tebal overlay
dibandingkan Kumulatif ESAL Rencana.
b.
Nama
: Wahid Ahmad 
Tahun
: 2009
Judul
:
Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku Berdasarkan
Metoda Bina Marga dan AASHTO (Study Literatur)
Tujuan Penelitian : Membahas Pelapisan Tambah
Pada Perkerasan Kaku
Dengan Menggunakan Metoda Bina Marga 2002
dan AASHTO 1993,
Menghitung Tebal Lapis Tambah Dengan Pemisah dan Tebal Lapis Tambah
Langsung Dengan Menggunakan Metoda Bina Marga
dan AASHTO 1993
dan Membandingkan Hasil Yang Diperoleh Dari Kedua Metoda Tersebut.
Dalam salah satu kesimpulan penelitiannya menyebutkan tebal lapis tambah
yang diperoleh dengan menggunakan metoda Bina Marga 2002 untuk desain
overlay
pada pelapisan tambah langsung lebih besar jika dibandingkan
dengan menggunakan metoda AASHTO 1993, sedangkan tebal lapis tambah
yang diperoleh dengan menggunakan metoda Bina Marga 2002 untuk desain
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter