Start Back Next End
  
50
overlay pada pelapisan tambah dengan pemisah lebih kecil jika dibandingkan
dengan menggunakan metoda AASHTO 1993.
c.
Nama
: Makmur Sairung 
Tahun
: 2011
Judul
:
Penerapan Metode AASHTO Pada Perencanaan Perkerasan Jalan
Poros Maros-Pangkep
Tujuan Penelitian : Untuk Membandingkan Tebal Perkerasan dengan
Menggunakan Metode Bina Marga.
Dalam salah satu kesimpulan penelitiannya menyebutkan Perhitungan
dengan metode AASHTO menghasilkan nilai lapisan pondasi bawah = 20
cm, sedangkan metode Bina Marga menghasilkan hasil pondasi bawah = 27
cm. 
d.
Nama
: Care, F.R.A.M., Subagio, B.S., Rahman, H., Kusumawati, A
Tahun
: 2012
Judul
:
Evaluasi Kondisi Struktural Perkerasan Lentur Menggunakan
Metoda AASHTO 1993 Studi Kasus : Ciasem-Pamanukan (Pantura)
Tujuan Penelitian : Mengevaluasi kinerja struktural perkerasan lentur
menggunakan metode non-destructive
lewat evaluasi struktural dengan alat
FWD menggunakan metoda AASHTO 1993.
Dalam salah satu kesimpulan penelitiannya menyebutkan pada jalur cepat
untuk kedua arah ketebalan overlay rata-rata yang dibutuhkan cukup besar
yaitu ± 21 cm dimana hal ini disebabkan oleh nilai SN
f
yang besar
yang
dibutuhkan pada tahun 2014
akibat nilai kumulatif ESAL yang tinggi
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter