Start Back Next End
  
16
mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan (profit) secara
keseluruhan
dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Safarina
(2012) juga berpendapat bahwa ROA
merupakan rasio profitabilitas yang lebih baik
dibanding rasio profitabilitas lainnya.
Rasio ini menunjukkan presentase tingkat pengembalian laba atas seluruh
total asset, yang dinyatakan sebagai berikut :
Keterangan : 
Laba bersih setelah pajak (Net Income After Tax) adalah laba bersih
setelah pajak
yang dihasilkan oleh perusahaan, dimana data yang
digunakan adalah data yang
tercantum di
dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan.
Total
Assets adalah total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dan yang tercantum di
dalam laporan keuangan yang dipublikasikan.
Menurut Brigham dan Houston
(2010:148), jika memperoleh ROA
lebih
tinggi dari rata-rata industri, maka perusahaan dianggap baik karena memperoleh
tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas aset yang diinvestasikan. Sebaliknya,
jika memperoleh ROA
lebih rendah dari rata-rata industri maka perusahaan dianggap
kurang baik karena memperoleh tingkat pengembalian yang lebih rendah
atas aset
yang diinvestasikan.
Menurut Brigham et al. (2010:148) tingkat pengembalian atas aset yang
rendah dapat diakibatkan karena jumlah utang yang besar dan beban bunga yang
tinggi sehingga menyebabkan
laba bersih perusahaan rendah.
Hansen dan Mowen
(2009:126) menyebutkan keunggulan ROA di antaranya adalah sebagai berikut: 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter