23
pejabat yang berwenang. Oleh sebab itu setiap organisasi harus memilki pembagian
wewenang otorisasi untuk setiap transaksi.
3. Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit.
Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan prosedur pencatatan
dapat berjalan dengan baik jika ada cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat
dalam pelaksanaannya, diantaranya :
a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak.
b.
Pemeriksaan mendadak untuk mendorong karyawan selalu melaksanakan
tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
c. Setiap transaksi tidak boleh dilakukan oleh satu orang atau fungsi organisasi
dalam setiap tahapannya.
d.
Perputaran jabatan untuk menjaga independensi pejabat dan menghindari
persengkongkolan.
4. Karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya.
Karyawan yang melaksanakan fungsi-fungsi pada organisasi harus kompeten sesuai
tanggung jawabnya masing-masing sehingga dapat mendukung sistem
pengendalian internal. Karyawan yang kompeten akan melaksanakan tugasnya
dengan baik dan jujur serta dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif dan
efisien.
2.12
Permodelan Sistem Akuntansi Flow Chart
Menurut Mulyadi
(2010:60), sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan
mengggunakan bagan alir dokumen (Flow Chart) . Pengunaan bagan alir lebih
bermanfaat diandingkan uraian tertulis dalam mengambarkan sebuah sistem. Manfaat
tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan
mengambarkan bagan alir.
2.
Perubahan sistem lebih mudah digambarkan dengan menggunakan bagan alir.
3.
Kelemahan-kelmahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang yang
memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan di bagan alir.
4.
Dokumentasi sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan alir.
|