24
2.13
Metode Analisis
Dalam meranncang
sistem, dapat digunakan pendekatan berorientasi obyek
(object oriented approach). Pendekatan beriorientasi obyek sendiri menurut Satzinger,
Jackson, dan Burd (2005:60) adalah suatu pendekatan pengembangan sistem yang
memandang sistem informasi sebagai sekumpulan obyek yang saling berinteraksi dan
bekerja sama untuk menyelesaikan tugastugas.
Analisis yang digunakan dalam perancangan
sistem dengan pendekatan
berorientasi obyek adalah object oriented analysis (OOA). Object Oriented Analysis
menjabarkan semua jenis obyek yang bekerja dalam sistem dan menunjukkan interaksi
yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan tugas-tugas. Sedangkan Object
Oriented Design (OOD) menjabarkan semua jenis
obyek yang diperlukan untuk
berkomunikasi dengan orang-orang dan peralatan-peralatan dalam sistem,
menunjukkan bagaimana obyek-obyek saling berinteraksi untuk menyelesaikan tugas-
tugas, dan memperjelas definisi dari setiap obyek sehingga dapat diimplementasi
dengan bahasa tertentu.
Menurut Mohd Sani, Mohd Zin dan Sufian
(2009:128),
langkah-langkah
dalam Object-Oriented Analysis adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi aktor
aktor adalah pengguna dari sistem.
2. Membuat process model menggunakan UML activity diagram.
3. Membuat use case
Use case memberikan gambaran tetang apa yang user lakukan
4. Membangun interaction diagram
a.
Interaction diagram
digunakan untuk menentukan urutan pelaksanaan dari
sistem.
b.
Interaksi di dalam sistem dapat ditampilkan dalam collaboration diagram.
5. Klasifikasi, membuat UML class diagram
a.
Identifikasi class.
b.
Identifikasi relationship.
c.
Identifikasi attribute.
d.
Identifikasi method.
Menurut Menurut Fazlida et al (2009:128), langkah-langkah dalam Object-
Oriented Design adalah sebgai berikut :
|