11
2.4.7
Pengertian Kas dan Setara Kas
Menutur Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010:320), kas adalah aktiva yang
likuid, medium standar dari pertukaran dan dasar untuk pengukuran dan akuntansi
bagi item lainnya. Pada umumnya kas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Kas
terdiri dari koin, mata uang dan dana deposit pada bank.
Kas dan setara kas dapat
diartikan bersifat jangka pendek, investasi dengan tingkat likuiditas yang tinggi, siap
diubah menjadi sejumlah kas yang diketahui jumlahnya dan sangat dekat dengan
maturitas mereka yang merepresentasikan resiko tidak signifikan dari perubahan
tingkat suku bunga.
2.4.8
Pengertian Penerimaan Kas
Menurut Mulyadi (2010:439), sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu
catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan
tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum
perusahaan. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yaitu
penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
2.4.8.1 Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Menurut Mulyadi (2010:455), sumber penerimaan kas terbesar suatu
perusahaan dagang adalah berasal dari transaksi penjualan tunai. Berdasarkan sistem
pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
mengharuskan :
1.
Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah
penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal
check.
2.
Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang
melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan penerimaan kas.
2.4.8.2
Penerimaan Kas dari Piutang
Menurut Mulyadi (2010:493), menjelaskan bahwa untuk menjamin
diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan:
1.
Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan
melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam
bentuk cek atas nama perusahaan , akan menjamin kas yang diterima oleh
|