9
2.
Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semi terstruktur memiliki karakteristik yang berada di tengah-tengah
keputusan tidak terstruktur dan keputusan terstruktur. Hanya sebagian dari keputusan
tersebut memiliki jawaban yang jelas dan terdapat prosedur penyelesaiannya.
3.
Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur bersifat berulang dan rutin, serta terdapat prosedur yang jelas
dalam menyelesaikannya.
2.2.3.
Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Turban dan Aronson
(2011: 41), pengambilan keputusan merupakan proses
pemilihan beberapa tindakan alternatif untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Melihat dari
tugas bagian manajerial yang melibatkan perencanaan, dan untuk merencanakan sesuatu
dibutuhkan keputusan, disimpulkan dalam satu perusahaan bahwa pembuat keputusan adalah
tingkat manajerial ke atas.
Menurut Turban dan Aronson
(2011: 8), para manajer biasanya mengambil keputusan
dengan mengikuti proses yang terdiri dari empat langkah, yaitu:
1.
Definisikan masalah (misal: situasi keputusan yang mungkin menghadapi kesulitan atau
yang memiliki peluang).
2.
Bangun model yang mendeskripsikan masalah sebenarnya atau dalam dunia nyata.
3.
Identifikasikan solusi yang memungkinkan pada masalah yang dimodelkan dan evaluasi
solusi tersebut.
4.
Bandingkan, pilih, dan rekomendasikan solusi potensial bagi masalah tersebut.
2.2.4.
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban dan Aronson (2011: 75), Decision Support System (DSS) atau Sistem
Pendukung Keputusan
(SPK)
adalah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung pembuat
keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur dan terstruktur.
SPK
berfungsi sebagai tambahan atau pendukung bagi pembuat keputusan, dapat
memperluas pengetahuan dan kemungkinan, namun tidak menggantikan penilaian. Sistem ini
ditujukan untuk keputusan yang membutuhkan penilaian dan keputusan yang dapat diolah
dengan algoritma atau secara teknis.
|