7
lebih dari 180 hari per tahun (Setyamidjaja, 2006:43-44). Pembagian curah hujan
yang merata dalam satu tahunnya memiliki pengaruh yang kurang baik, karena
pertumbuhan vegetatif lebih dominan daripada pertumbuhan generatif. Pertumbuhan
generatif yang kurang dominan ini mengakibatkan proses penyerbukan pada bunga
yang merupakan cikal bakal buah yang akan terbentuk relatif lebih sedikit. Di sisi
lain bila curah hujan yang terlalu tinggi
(lebih dari 5000 mm) akan
menjadi kondisi
yang kurang menguntungkan bagi penyelenggara kebun karena mengganggu
kegiatan di kebun seperti pemeliharaan tanaman dan yang terutama kelancaran
transportasi.
Sedangkan keadaan curah hujan yang kurang dari 2000 mm per tahun
tidak berarti kurang baik bagi pertumbuhan kelapa sawit. Hal yang terpenting adalah
tidak terjadi defisit air.
2.3
Umur Tanaman
Tinggi rendahnya tingkat produkivitas kelapa sawit juga dipengaruhi oleh
umur tanaman kelapa sawit yang ada di suatu perkebunan. Menurut Risza (2008:149)
semakin luas komposisi umur tanaman remaja dan renta, semakin rendah pula
tingkat produktivitasnya. Sedangkan semakin banyak tanaman dewasa dan teruna
semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya. Menurutnya pula tanaman kelapa sawit
biasanya dibagi atas 6 kelompok, yaitu:
1.
0 - 3 tahun muda (belum menghasilkan)
2.
3 - 4 tahun remaja (sangat rendah)
3.
5 - 12 tahun teruna (mengarah naik)
4.
12 - 20 tahun dewasa (posisi puncak)
5.
21 - 25 tahun tua (mengarah turun)
6.
26 tahun ke atas - renta (sangat rendah)
|