10
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1
Komunikasi Massa
Pembahasan komunikasi yang kian pesat dan kompleks beserta penelitian
yang terus-menerus dilakukan menjadi bukti bahwa ilmu komunikasi massa menjadi
bagian penting dalam proses kajian keilmuan. Dalam pembahasan komunikasi, kita
dapat melihat adanya satu hal yang mencolok. Kalau dahulunya masyarakat
mengandalkan komunikasi tatap muka dan komunikasi kelompok sebagai pola
komunikasi yang paling diandalkan, kini bergeser menjadi masyarakat modern
yang
mengandalkan peralatan modern untuk mendukung proses komunikasi tersebut.
Penelitian komunikasi yang pernah dilakukan tidak selalu memusatkan
perhatiannya pada metode ilmiah yang selama ini dijadikan alasan sebuah ilmu
dikatakan ilmiah. Komunikasi massa mempunyai titik tekan dan bahasan tersendiri.
Sekarang ini komunikasi massa sudah dimasukkan dalam disiplin ilmiah, di
mana komunikasi massa mengambil media massa beserta pesan yang dihasilkan,
pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap
mereka sebagai bahan studi ilmiah. Hal ini mengakibatkan komunikasi massa
merupakan disiplin kajian ilmu sosial yang relatif muda jika dibandingkan dengan
ilmu psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan ekonomi. (Nurudin, 2007, hal. 2-3)
Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) mencoba untuk
mengemukakan definisi komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa
didefinisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut:
|