19
media yang berisi editorial dan propaganda. Fungsi korelasi bertujuan untuk
menjalankan norma sosial dan menjaga konsensus dengan mengekspos
penyimpangan, memberikan status dengan cara menyoroti individu terpilih, dan
dapat berfungsi untuk mengawasi pemerintah. Dalam menjalankan fungsi korelasi,
media sering kali bisa menghalangi ancaman terhadap stabilitas sosial dan
memonitor atau mengatur opini publik.
Fungsi korelasi dapat menjadi disfungsi ketika media terus-menerus
melanggengkan stereotype dan menumbuhkan kesamaan, menghalangi perubahan
sosial, dan inovasi, mengurangi kritik dan melindungi serta memperluas kekuasaan
yang mungkin perlu diawasi.
3.
Penyampaian Warisan Sosial (Transmission of the Social Heritage)
Terdapat dua tingkatan yang tidak dapat dipisahkan, tetapi terjalin secara
konstan yang dibentuk oleh transmisi budaya warisan sosial. Dua tingkatan tersebut
merupakan tingkatan kontemporer dan historis. Yang di mana media massa
merupakan alat utama di dalam transmisi budaya pada kedua tingkatan tersebut. Di
dalam tingkatan kontemporer, media massa memperkuat konsensus nilai masyarakat,
dengan selalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus-menerus. Sementara itu,
dalam tingkatan
historis umat manusia telah dapat melewati atau menambahkan
pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya ke masa depan. Manusia
tidak hanya dapat mengakumulasi pengamalannya, tetapi mereka telah membuktikan
dapat menyortir dan menyaring di antara ingatan, membuang yang tidak
dibutuhkannya, dan pemesanan istirahat untuk kesenangan dalam transimisi baik
kepada teman sebaya maupun anak cucu. (Nurudin, 2007, hal. 75-76)
Namun demikian, mengingat sifatnya yang cenderung tidak pribadi, media
massa dituduh ikut berpedan dalam depersonalisasi masyarakat (Disfungsi). Media
|