34
kecil ketimbang AM dengan tegangan yang relatif stabil. Sedangkan AM disamping
konsumsi listriknya lebih besar, audionya juga kurang jernih dicerna. Meskipun
demikian, AM memiliki kelebihan pada penggunaan pita frekuensi (bandwidth) yang
tidak boros (Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, 2005, hal. 59 - 60).
Masduki (2005) dalam bukunya menjelaskan peralatan yang dibutuhkan
untuk siaran radio adalah (1) pemancar FM/AM; (2) antena; (3) mixer audio; (4)
mikrofon; (5) tape; (6) CD player; (7) komputer; (8) headphone.
2.2.1.2 Radio Online/ Streaming
Ada dua perkembangan penting teknologi radio pasca
tahun 1990-an: (1) di
bidang produksi siaran, sistem editing manual (menggunakan audio mixer yang
dirancang khusus) kini berpindah ke sistem editing digital menggunakan perangkat
personal komputer dengan software bernama cool editing pro, Raduga, Sound Force,
dan sebagainya; (2) di bidang distribusi transmisi siaran, dari perangkat pemancar di
jalur terestrial (AM/FM) berpindah ke jalur online (jalur bebas frekuensi) (Masduki,
Menjadi Broadcaster Profesional, 2005).
Masduki (2005) dalam bukunya mengatakan penyiaran audio bersistem
digital dengan berbasis komputer merupakan teknologi terkini yang berkembang
dalam industri radio siaran. Dua bentuk teknologi itu adalah penyiaran radio lewat
internet (online radio) dan penyiaran melalui satelit. Ada dua bentuk layanan radio
online, yaitu (1) on demand, menyiarkan file audio yang telah direkam sebelumnya;
(2) live (livecasting), menyiarkan acara yang pada saat bersamaan bisa disimak user
melalui situs radio setempat (Real Time).
Secara teknis layanan radio online menampilkan dua jenis proses. Pertama,
unicasting untuk on demand, yaitu pengiriman data dari satu titik ke titik lain secara
|