Start Back Next End
  
22
(2)
potensi ‘disusun’ sebagai struktur; artinya, orang dapat melihat pola
perkotaan (hubungan objek-objek, hubungan subjek-subjek, pola yang
dapat dilihat);
(3)
potensi ‘dibayangkan’ sebagai makna; artinya, orang dapat
mengalami ruang perkotaan (arti objek-objek, arti subjek-objek, rasa
yang dapat dialami).
b.
Lima elemen citra kota
Elemen-elemen yang dipakai untuk mengungkapkan citra kota
menurut Kevin Lynch (1960) dapat dibagi menjadi lima elemen, yaitu path
(jalur), edge (tepian), distric
(kawasan), node
(simpul) serta landmark
(tengeran). Setiap elemen citra tersebut akan dijelaskan satu demi satu,
serta akan diilustrasikan salah satu contoh keadaannya, yaitu Yogyakarta.
Landmark
(tengaran) adalah elemen tetenger
atau penanda suatu
citra kota, karena yang akan menjual image
sebuah kota terhadap tempat
lain.
Edge (tepian) adalah elemen linear yang tidak dipakai/dilihat sebagai
path. Edge
berada pada batas misalnya pantai, tembok, batasan antara
lintasan kereta api,
topografi dan antara dua kawasan tertentu dan
berfungsi sebagai pemutus linear, sebagainya. Edge
lebih bersifat sebagai
referensi daripada misalnya elemen sumbu yang bersifat koordinasi
(linkage). Edge
merupakan penghalang walaupun kadang-kadang ada
tempat untuk masuk. Edge merupakan pengakhiran dari sebuah distrik atau
batasan sebuah distrik dengan yang lainnya. Edge
memiliki identitas yang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter