46
khusus dan kepercayaan yang dipunyainya untuk menampilkan perilaku
tersebut. Kepercayaan ini disebut dengan self-efficacy
atau efikasi diri
(Bandura, 1977 : 191-215) dan hal ini dipandang sebagai sebuah
prasayarat kritis dari perubahan perilaku.
Teori Kognitif Sosial memberikan sebuah penjelasan tentang
bagaimana perilaku bisa dibentuk melalui pengamatan pada mode-model
yang ditampilkan oleh media massa. Efek dari pemodelan ini meningkat
melalui pengamatan tentang imbalan dan hukuman yang dijatuhkan pada
model, melalui identifikasi dari khalayak pada model tersebut, dan
melalui sejauh mana khalayak memiliki efikasi diri tentang perilaku yang
dicontohkan di media.
Konsep Kognitif Sosial adalah penonton belajar dari observational
learning. Di dalam hal ini si tokoh dalam setiap episode tayangan
Merajut Asa nya adalah sebuah model, penonton Merajut Asa yang
sudah dapat di prediksi melakukan proses
identification, yaitu penonton
merasa ada kedekatan psikologis dan berusaha meniru yang dilakukan
model tersebut.
2.7 Pengaruh
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002, 849), pengertian pengaruh
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
Pengaruh dapat
terjadi dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Pada tingkat
pengetahuan, pengaruh bisa terjadi dalam bentuk perubahan persepsi dan
perubahan pendapat.
|