10
sengaja wanita yang menyanyikan lagu –
lagu gembira misalnya di kamar mandi
tersebut menyampaikan pesan bahwa ia sedang gembira. Mengetik makalah saja
bukanlah komunikasi. Komunikasi terjadi bila terdapat orang lain yang membaca
makalah tersebut, baik ketika masih ada di layar, ataupun setelah dicetak dan
dibagikan kepada orang lain. Jadi inti dari komunikasi adalah penafsiran (intepretasi)
atas pesan tersebut baik disengaja ataupun tidak disengaja. (Mulyana, 2009:66).
Komunikasi sebagai sebuah perilaku interaksi sosial telah menjadi alat bagi
budaya untuk mempertahankan dirinya dan memastikan hal tersebut melalui
pewarisan sosial. Namun komunikasi juga menjadi media bagi pewarisan budaya
tandingan atau counter-culture
yang diam –
diam mengakar dan tumbuh sebagai
alternative dari budaya-tinggi yang dimiliki sebuah masyarakat. (Martin, 2008:29)
Menurut John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga Kenneth K. Sereno
dan Edward M. Bodaken, setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai
komunikasi, yakni : (Mulyana, 2009:67-77)
A.
Komunikasi Sebagai Tindakan Satu-Arah
Pemahaman komunikasi sebagai proses searah sebenarnya kurang sesuai bila
diterapkan pada komunikasi tatap-muka, namun mungkin tidak terlalu keliru bila
diterapkan pada komunikasi publik (pidato) yang tidak melibatkan tanya-jawab dan
komunikasi massa (cetak dan elektronik). Akan tetapi, komunikasi massa melalui
radio dan televisi pun sekarang ini juga cenderung dua-arah (interaktif).
Pemahaman komunikasi sebagai proses searah ini oleh
Michael Burgoon
disebut “definisi berorientasi-sumber” (source-oriented definition). Definisi ini
mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja dilakukan
seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan respons orang
lain.
Dalam konteks ini, komunikasi dianggap tindakan yang disengaja (intentional
|