10
yang akhirnya disebut sebagai lembaga. Suatu unsur saling bekerja sama,
berkaitan satu dengan yang lain dan juga saling melengkapi.
2.
Komunikan dalam Komunikasi Massa bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen/beragam. Artinya,
penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan
yang tidak sama. Namun mereka adalah komunikan televisi.
3.
Pesannya Bersifat Umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
satu kelompok masyarakat tertentu. Kita bisa melihat televisi, misalnya.Karena
televisi ditujukan untuk dinikmati oleh orang banyak, pesannya harus bersifat
umum.Misalnya dalam pemilihan kata-katanya sebisa mungkin memakai kata-
kata populer bukan kata-kata ilmiah.Sebab kata ilmiah merupakan monopoli
kelompok tertentu.
4.
Komunikasinya Berlangsung Satu Arah
Dalam media cetak seperti koran, hanya berlangsung satu arah. Kita tidak bisa
langsung memberikan respons kepada komunikatornya (media
massa yang
bersangkutan). Kalaupun bisa sifatnya tertunda. Misalnya, kita mengirimkan
ketidaksetujuan pada berita itu melalui rubrik surat pembaca. Jadi, komunikasi
yang hanya berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan balik
(feedback) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung (delayed feedback).
5.
Komunikasi Massa menimbulkan Keserempakan
Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesan-
pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut
|