2
2.2.6 Fungsi Analisis SIG
Hampir semua software SIG menyediakan fasilitas untuk membangun
model
yang rumit (komplek) dengan mengkombinasikan fungsi-fungsi analitis. Sistem
menyediakan berbagai fungsi pemodelan spasial yang rumit sampai fungsi yang
spesifik. Meskipun demikian, hampir semua sistem software SIG penyediakan
seperangkat fungsi analisis standar yang memungkinkan pengguna meng-akses data
secara logical. Aronoff membagi 4 kategori fungsi analisis SIG, yaitu:
1. Retrieval, Reclassification and Generalization
a.
Operasi retrieve data
Operasi retrieval dapat dilakukan pada data spasial dan data atribut. Seringkali
data di-retrieve secara selektif berdasarkan sebagian dari data atribut dan ditampilkan
secara spasial. Meliputi pencarian data, manipulasi data, dan keluaran data tanpa
merubah lokasi feature geografi atau membuat entiti baru
b.
Reklasifikasi (Reclasification)
Reklasifikasi
adalah mengklasifikasi kembali data spasial (atribut) menjadi
data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu. Misalnya dengan data
spasial ketinggian permukaan bumi (topografi), dapat diturunkan data spasial
kemiringan.
Reklasifikasi melibatkan pemilihan dan penyajian dari layer layer data yang
dipilih berdasarkan kelas-kelas atau nilai-nilai dari atribut tertentu, misalnya
reklasifikasi layer Tutupan Lahan, dimana area hutan dan area semak dikelaskan
menjadi area non budidaya (satu layer data dikelaskan berdasarkan kisaran nilai-nilai
atribut tertentu). Dengan demikian maka reklasifikasi adalah suatu teknik
mengeneralisir atribut. Tipe dari fungsi ini adalah dengan menggunakan teknik
pemolaan polygon seperti pengarsiran dan atau pewarnaan auntuk penyajian
|