2
spasialnya.
Pada SIG yang berbasis vektor, batas-batas antar polygon umumnya nilai-
nilai reklasifikasi dengan operasi penggabungan (dissolved) untuk membentuk suatu
peta yang kontinyu dan seragam. Pada reklasifikasi raster pada dasarnya melibatkan
penggabungan batas-batasnya. Penggabungan batas-batas peta yang didasarkan atas
suatu nilai atribut tertentu seringkali dilakukan untuk membuat satu layer data baru.
Hal ini sering dilakukan untuk kejelasan visual didalam pembuatan peta turunannya.
Hampir semua software SIG menyediakan kemampuan untuk secara mudah
penggabungan batas-batas berdasarkan hasil suatu reklasifikasi. Beberapa sistem
memungkinkan pengguna membuat satu layer data baru untuk reklasifikasi saat yang
lainnya melakukan penggabungan batas-batas selama output data.
Satu yang dapat dilihat bagaimana kemampuan query DBMS adalah suatu
kebutuhan didalam proses reklasifikasi. Kemampuan didalam memproses dan
menyajikan hasil reklasifikasi berupa sebuah peta atau laporan sangat tergantung
pada SIG. Pada beberapa software, proses query tidak tergantung dari fungsi
penyajian, sedangkan software lainnya terintegrasikan / terpadu dilakukan bersama
dalam mode grafis. Proses yang pasti untuk melakukan suatu reklasifikasi sangat
bermacam-macam dari satu SIG ke SIG lainnya. Beberapa akan menyimpan hasil
querynya didalam sekumpulan query yang terbebas dari DBMS sedangkan yang
lainnya menyimpan hasilnya pada suatu kolom atribut yang baru didalam DBMS.
Adanya berbagai macam perbedaan pendekatan sangat tergantung pada arsitektur
software SIGnya
|