Start Back Next End
  
53
kerjasama atau konsorsium dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada
secara bersama-sama. Strategi ini masuk dalam kategori strategi defensif
karena perusahaan yang melakukan JV tidak berminat untuk bekerja/
mengambil resiko sendiri. Tidak jarang, pihak-pihak yang bermaksud
melakukan kerjasama tersebut membentuk suatu perusahaan baru dengan
tujuan menjalankan kerjasama yang dimaksud. JV bisa terjadi dalam berbagai
bentuk seperti R&D, jaringan dan sistem distribusi, kesepakatan linsensi,
kesepakatan produksi, juga upaya untuk mengajukan penawaran bersama agar
dapat memenangkan suatu tender.
JV dan kesepakatan kerjasama banyak digunakan secara luas karena
kemampuannya untuk meningkatkan komunikasi dan jaringan kerja, untuk
melakukan operasi secara global, serta untuk menurunkan resiko. Bahkan
kesepakatan kerjasama antar perusahaan yang sedang bersaing secara langsung
juga terjadi. Biasanya kesepakatan kerjasama ini merupakan jembatan untuk
mensinergikan keunggulan kempetitif di bidang masing-masing, baik itu
teknologi, distribusi, riset dasar, maupun kapasitas produksi.
Strategi ini begitu populer di kelompok industri yang bersifat padat modal
(intensive capital) dan penuh resiko, seperti industri farmasi dan komputer.
Berbagai kisah di balik strategi Microsoft memasuki pasar Cina merupakan
contoh penerapan strategi JV. Di bidang media adalah hadirnya Harian Surya
di Surabaya sebagai hasil JV antara Kompas dan Pos Kota.
b.
Divestiture
Menjual sebuah divisi usaha atau bagian dari organisasi perusahaan disebut
sebagai strategi divestasi. Seringkali strategi divestasi dilakukan dalam rangka
memperoleh dana segar bagi kepentingan investasi atau akuisisi strategik lebih
lanjut atau di bidang lain yang lebih prospektif. Divestasi bisa pula merupakan
bagian dari keseluruhan strategi penciutan untuk membersihkan
/menyingkirkan berbagai bisnis yang tidak menguntungkan, yang
membutuhkan terlalu banyak modal, atau bagian yang tidak sepenuhnya sesuai
dengan aktivitas perusahaan.
Strategi divestasi menjadi populer ketika perusahaan berupaya untuk kembali
dalam core competence-nya serta mengurangi kompleksitas diversifikasinya
agar lebih terkelola dengan baik. Keputusan PT.
HM Sampoerna untuk
melepas berbagai bisnisnya seperti perbankan, properti, dan transportasi
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter