20
menjelaskan bahwa
adanya perbedaan-perbedaan pendapat di antara individu-
individu yang menjadi sasaran media massa ketika mereka menerima informasi pada
saat penyebaran informasi sehingga menimbulkan suatu efek. (Effendi, 2007:275).
Menurut Effendi (2007:275) teori ini memiliki pengertian bahwa dari
individu-individu sebagai anggota khalayak
yang menjadi
sasaran media massa
secara selektif yang menaruh perhatian khusus kepada pesan-pesan terutama yang
berkaitan dengan kepentingannya. Konsisten dengan sikap-sikap yang ditimbulkan
oleh kepercayaan
yang didukung oleh nilai-nilai
yang menjadi suatu panutannya.
Tanggapan tersebut didasari oleh psikologisnya. Jadi, efek yang ditimbulkan oleh
media massa pada
khalayak sama, hal ini disebabkan oleh pada setiap
individual
berbeda satu sama lain dari struktur kejiwaannya. (Effendi, 2007:275).
Taggapan dari teori ini adalah setiap manusia sangat bervariasi dalam
psikologisnya secara pribadi. Variasi yang ditimbulkan didukung dari perbedaan
secara biologis akan tetapi hal ini disebabkan oleh pengetahuan invidual yang
berbeda-beda.
Hal-hal yang didapatkan dan dipelajari dari lingkungan seseorang
dapat mempengaruhi
seperangkat sikap, nilai dan kepercayaan yang dijadikan
tatanan dalam psikologisnya, sehingga membuat individu
tersebut memiliki pribadi
yang berbeda-beda. (Effendi, 2007:275).
Menurut Melvin DeFluer dalam (Efendi, 2007:275) mengatakan bahwa :
Teori perbedaan individu ini mengundang rangsangan-ragsangan khusus yang
menimbulkan interaksi yang berbada dengan watak-watak perorangan anggota
khalayak. Oleh karena terdapat perbedaan individual pada setiap pribadi anggota
khalayak itu, maka secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi
sesuai dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpeang tetap pada pengaruh
variabel-variabel kepribadian (yakin menganggap khalayak memiliki ciri-ciri
kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan memprediksi keseragaman
tanggapan terhadap pesan tertentu (jika variabel antara bersifat seragam).
|