20
dapat diperoleh secara alami atau
buatan. Adapun
peninjaun klasifikasi agregat
antara lain :
Jenis Agregat
Menurut Shell (1990) jenis agregat menjadi 3 (tiga), yakni :
1.
Agregat Kasar
Agregat kasar yaitu batuan yang tertahan di saringan 2,36 mm, atau sama
dengan saringan standar ASTM No. 8. Umumnya agregat kasar sangat penting
dalam membentuk kinerja,
karena stabilitas dari campuran diperoleh dari
interlocking antar agregat.
2.
Agregat halus
Agregat halus yaitu batuan yang lolos saringan No. 8 (2,36 mm) dan tertahan
pada saringan No. 200 (0,075 mm). Fungsi utama agregat halus adalah
memberikan stabilitas dan mengurangi deformasi permanen dari campuran
melalui interlocking dan gesekan antar partikel.
3.
Mineral pengisi (filler)
Mineral pengisi (filler)
yaitu material yang lolos
saringan No. 200
(0,075 mm). Filler
dapat berfungsi untuk mengurangi jumlah rongga dalam
campuran, namun demikian jumlah filler harus dibatasi pada suatu batas yang
menguntungkan. Terlampau tinggi kadar filler
cenderung menyebabkan
campuran menjadi getas dan akibatnya akan mudah retak akibat beban
lalu
lintas, pada sisi lain kadar filler
yang terlampau rendah menyebabkan campuran
menjadi lembek pada temperatur yang relatif tinggi.
|