![]() 19
NO
Jenis Pengujian
Metode
Persyaratan
1
2
3
4
5
6
Penetrasi 25
°C,100 gr, 5 detik
Titik Lembek 0
°C
Titik Nyala 0
°C
Berat Jenis
Kelekatan
Duktilitas
SNI 06-2456-1991
SNI 06-2434-1991
SNI 06-2433-1991
SNI 06-2441-1991
SNI 03-2439-1991
SNI 03-2439-1991
60-79
Min 50
Min 200
Min 1.0
Min 95%
Min 100
Sumber : Dokumen Pengadaan Spesifikasi Umum JASAMARGA 2013
b.
Aspal Modifikasi
Aspal modifikasi
adalah aspal minyak yang ditambahkan
untuk meningkatkan
kinerja dari aspal minyak. Bahan tambah yang digunakan bisa berasal dari asbuton
yang diproses, elastomer alam (latex) maupun elastomer sintesis. Aspal modifikasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspal minyak ditambah dengan Gilsonite
Resin, Polystyrene, dan LDPE.
Tabel 2.2 Spesifikasi Pengujian Aspal Modifikasi
NO
Jenis Pengujian
Metode
Persyaratan
1
2
3
5
6
7
Penetrasi 25
°C,100 gr, 5 detik
Titik Lembek 0
°C
Titik Nyala 0
°C
Kelekatan
Duktilitas
Berat Jenis
SNI 06-2456-1991
SNI 06-2434-1991
SNI 06-2433-1991
SNI 03-2439-1991
SNI 03-2439-1991
SNI 06-2441-1991
50-75
Min 55
Min 225
Min 95%
Min 50
Min.1,0
Sumber : Dokumen Pengadaan Spesifikasi Umum JASAMARGA 2013
Agregat
Agregat merupakan kombinasi
dari batu pecah, kerikil dan pasir atau
kombinasi material lain yang dapat digunakan dalam campuran beton aspal. Proporsi
agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi (filler) didasarkan kepada spesifikasi
dan gradasi yang telahditentukan . Jumlah agregat di dalam campuran aspal biasanya
90 sampai 95 persen dari berat, atau 75 sampai 85 persen dari volume.
Agregat
|