Start Back Next End
  
4
2.2.1.1.2
Budaya, Etnik &Kepercayaan
Jika di telusuri maka kita akan menemukan beberapa kebudayaan pada saat
batavia yang mana sebenarnya beberapa masih dapat ditelusuri jejejaknya hingga
saat ini.
1.
Belanda
Merupakan penduduk pendatang yang membangun sebuah kota yang saat ini
dikenal sebagai kota tua. Pada saat itu mereka datang untuk melakukan perdagangan,
serta pembawa kepercayaan kristen protestan ke negeri ini.
Budaya yang dibawa
umumnya berbentuk arsitektur bangunan, dll dengan kebuadayaan barat dan yunani
yaitu Doria, Reinasans, korintia yang menciptakan Neo – Klassik, kemudian ada pula
art deco yang begitu kental. 
2.
Tionghoa
Merupakan bangsa China yang kemudian tinggal di Batavia. Tujuannya tentu
saja untuk melakukan perdagangan. Namun seiring waktu berkembang Batavia
menjadi tempat yang menguntungkan bagi mereka untuk ditinggali, maka banyaklah
warga China yang menjadi warga Batavia dan melahirkan etnik Tionghoa.
Keyakinannya antara lain
konfusionisme, 
Buddha, Tao, kong Hu Chu, animisme,
dll. Yang kemudian terkenal dengan bangunan –
bangunan klenteng untuk ibadah
dan arak-arakan upacara adat berupa pawai hingga saat ini. Berdasarkan buku Waktu
Belanda Mabuk Lahirlah Batavia karya Alwi Shahab pada awal kehadirannya dalam
rancah Batavia ia mendapat asimilasi kebudayaan dari daratan yang pernah
menjajahnya yaitu dinasti Mancu dimana budaya tauchang (kepala bagian atas
dicukur sampai licin kemudian bagian belakang dipanjangkan dan dikepang.)
3.
Moor & Arab
Merupakan penduduk pendatang yang terdiri dari bangsa india salah satunya
adalah mereka yang datang dari daerah koja (yang menjadi asal-usul nama pekojan)
dan bangsa arab. Dimana keduanya erat dengan yang disebut pertumbuhan
keyakinan Islam dan ajarannya di Batavia. Mereka erat dengan budaya-budaya islam
serta tokoh-tokoh seperti ulama dan kyai.
Pada masanya mereka cukup
mempengaruhi kehidupan di Batavia karena begitu banyak hal seperti hukum di
Batavia dapat pula menghargai budaya Islam bahkan menurut buku Batavia
masyarakat kolonial abad XXVI karya Hendrik E. Niemeijer dimana kelompok etnis
di Batavia mengikuti hukum adat masing-masing. Seperti pada beberapa kasus sipil
yang diperlukan hukum islampun diperbolohkan untuk diterapkan dengan
didatangkannya saksi seorang Ulama
untuk memberi penjelasan dari sudut pandang
islam pada sebuah persidangan. 
4.
Pribumi & Melayu
Pribumi cenderung kebanyakan adalah imigran dari kota-kota di luar pulau
jawa seperti Bali dan Makasar. Sebagian warga pribumi adalah untuk menjadi budak
atau hasil curian dari luar jawa dan dijadikan budak. Namun ada pula warga yang
bebas, serta warga muslim yang memiliki kebebasan penuh. Sedangkan untuk nasib
wanita-wanita pribumi yang menjadi budak banyak dari mereka yang kemudia
menjadi gundik atau nyai dari tuannya. Untuk keyakinan warga pribumi sendiri
beragam. Namun khusus yang menjadi istri para orang barat mereka diharuskan
memeluk agama protestan.
Budaya dari pribumi dan melayu lebih mempengaruhi
kepada munculnya warga betawi yang kemudian menjadi warga asli Jakarta.
Walaupun pada Teorinya kebudayaan betawipun meruakan campuran dari berbagai
etnis dan kebudayaan yang ada di Batavia saat itu. Informasi diambil dari buku
Batavia masyarakat kolonial abad XXVI karya Hendrik E. Niemeijer dan Kehidupan
Sosial di Batavia karya Jen Gelman Taylor.  
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter