Start Back Next End
  
6
Dalam politeisme, para Dewa digambarkan sebagai makhluk yang
memiliki emosi dan wujud seperti manusia, sangat berkuasa, dan antara
manusia dan para Dewa ada perbedaan yang sangat menonjol. Para
Dewa tinggal di surga sedangkan manusia tinggal di bumi. Karena para
Dewa tinggal di surga, maka para Dewa memiliki kekuasaan dan
kesaktian untuk mengatur, menghukum atau memberkati umat manusia.
Sementara para Dewa berkuasa, maka manusia memujanya dan
memberikan persembahan agar dibantu dan diberkati oleh
kemahakuasaan-Nya.
DEWA YANG TUNGGAL
Dalam agama yang menganut paham monoteisme, Dewa hanya satu
dan sebutan Tuhan adalah sebutan yang umum dan layak. Tuhan
merupakan sesuatu yang supranatural, menguasai alam semesta, maha
kuasa, tidak dapat dibayangkan dan tidak bisa dilukiskan. Agama
monoteisme enggan untuk mengakui adanya dewa-dewa karena
dianggap sebagai Tuhan tersendiri.
Dalam agama Hindu dan Buddha, meskipun meyakini satu Tuhan,
namun ada makhluk yang disebut Dewa yang diyakini di bawah derajat
Tuhan. Dalam filsafat Hindu, para Dewa tunduk pada sesuatu yang
maha kuasa, yang maha esa, dan
yang menciptakan mereka yang
disebut Brahman (sebutan Tuhan dalam agama Hindu). Dalam agama
Buddha, para Dewa bukanlah makhluk sempurna dan memiliki
wewenang untuk mengatur umat manusia. Para Dewa tunduk pada
hukum mistik yang mengikat diri mereka pada karma dan samsara.
Dalam hal ini, Tuhan adalah sesuatu yang agung dan mulia, tidak bisa
disamakan dengan Dewa dan tidak ada yang sederajat dengannya.
Meskipun ada agama yang meyakini banyak Dewa (seperti Hindu dan
Buddha) namun jika memiliki konsep Ketuhanan yang Maha Esa, para
Dewa dianggap sebagai makhluk suci atau malaikat dan tidak sederajat
dengan Tuhan.
PANDANGAN MENGENAI DEWA-DEWI
Dalam tradisi agama Hindu umumnya, para Dewa (atau "Deva",
"Daiwa") adalah manifestasi dari Tuhan Yang Maha Esa (Brahman).
Para Dewa merupakan pengatur kehidupan dan perantara Tuhan dalam
berhubungan dengan umatnya. Dewa-Dewi tersebut seperti: Brahma,
Saraswati, Laksmi, Surya, dan lain-lain.
Karena ditemukan konsep ketuhanan yang maha esa, Dewa-Dewi
dalam agama Hindu bukan Tuhan tersendiri. Dewa-Dewi dalam agama
hidup abadi, memiliki kesaktian dan menjadi perantara Tuhan
ketika memberikan berkah kepada umatnya. Musuh para Dewa adalah
para Asura. Menurut agama Hindu, para Dewa tinggal di suatu tempat
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter