![]() 12
menekan memori bawah sadar tadi, atau membiarkannya naik dan
bereaksi terhadapnya.
Fobia itu seperti bola salju yang dijatuhkan di gunung salju, semakin
menggelinding akan semakin besar. Semakin fobia tidak ditangani,
maka akan terbentuk semakin parah.
3.
Bagian apakah yang terganggu pada penderita fobia? Mungkinkah
fobia menurun secara genetis?
Jawab: Sebenarnya fobia tidak menurun secara genetik. Namun
gangguan kecemasan bisa menurun secara genetik. Pada otak manusia
terdapat bagian yang disebut
dengan basal ganglia. Orang dengan
gangguan kecemasan (anxiety disorder), mengalami masalah pada
bagian ini. Basal ganglia berfungsi untuk mengintegrasikan perasaan
dengan pergerakan, mengatur pergerakan motorik, meredam
pergerakan motorik yang tidak diinginkan, mengatur tingkat
kecemasan, meningkatkan motivasi dan menghasilkan rasa senang.
Jika terjadi masalah pada basal ganglia, maka yang terjadi adalah:
Sering timbul kecemasan dan kekhawatiran
Mengalami kepanikan.
Cenderung memprediksikan bahwa hal-hal buruk akan terjadi.
Menghindari konflik.
Mengalami Tourettes Syndrome, yaitu gangguan pada gerak
motorik yang mempunyai gejala muncul gerakan spontan pada
anggota tubuh dan suara yang tidak terkendali dan berulang.
Contoh: kedipan mata berulang.
Mengalami kekakuan otot dan kebas.
Mengalami tremor.
Mengalami pusing-pusing.
Memiliki motivasi rendah, atau sebaliknya berlebihan.
Fobia tidak menurun secara genetis, namun gangguan pada basal
ganglia yang menjadi penyebab gangguan kecemasan bisa menurun
secara genetis. Akibatnya anak tersebut tidak mendapat turunan fobia
dari orang tuanya, namun sangat berpotensi untuk menderita fobia di
kemudian hari karena memiliki gangguan kecemasan. Anxiety menurun
(nature), sedangkan fobia tidak menurun (nurture, tergantung
dari
pengaruh lingkungan).
4.
Apakah mungkin fobia yang sudah disembuhkan di kemudian hari
kambuh kembali?
Jawab : asalkan menggunakan metode yang
tepat,
seharusnya tidak.
Misalnya saja pada hipnoterapi, yang dilakukan adalah
membawa
pasien ke masa lalu saat pertama kali mengalami trauma yang
menyebabkan fobianya, lalu didamaikan dengan traumanya, teknik ini
disebut age-regression.
|