11
Maldini selalu konsisten menyatakan bahwa Diego adalah lawan yang paling
dihormatinya. Statemen paling baru muncul di majalah World Soccer edisi Juni 2009 ini.
Dari majalah edisi sama, muncul kembali dua statemen lain yang pernah saya baca juga di
tahun 1998.
"Marco Van Basten juga selalu menyulitkan. Untunglah saya hanya dibuat
kesulitan olehnya ketika latihan, tanpa sempat menjadi lawan di pertandingan sebenarnya.
Namun bila ditanya kepada siapa saya belajar banyak tentang sepakbola, jawabannya
adalah Franco Baresi. Dia adalah idola saya sebenarnya, panutan di dalam dan di luar
lapangan. Rasanya, Baresi adalah orang yang paling berjasa membuat saya seperti
sekarang ini."
Khusus tentang Baresi, ketika memenangkan penghargaan pemain terbaik dunia
versi World Soccer di tahun 1994 (adalah kali pertama seorang bek memenangkan
penghargaan individu), Paolo mendedikasikan gelar itu untuknya.
"Dia (Baresi) adalah orang yang paling layak mendapatkan gelar ini", ujarnya
dalam sambutan seremonial penghargaan tersebut.
Maka, sedikit konyol bila sejumlah tifosi mulai membandingkan dan menyebut
Baresi sebagai satu-satunya kapten. Tak perlu diingatkan, Paolo akan selalu menyebut
dirinya nomer dua di bawah Baresi. Kerendah-hatiannya itu yang menjadikan dirinya
disegani oleh kawan maupun lawan. Saya masih ingat sambungan dari sambutan Maldini
dalam penghargaan World Soccer di tahun 1994 tersebut.
"Ini sangat membanggakan. Karena kami, pemain bertahan, biasanya jarang
mendapatkan apresiasi dari fans dan media dibanding dengan para pencetak gol. Kami
lebih mirip sebagai para pekerja di dalam ruang mesin, ketimbang meraih segala
sanjungan."
Bagi para fans dan media mungkin. Namun tidak bagi para kolega, sesama pemain
maupun pelatih, atau, katakanlah, orang yang betul-betul mengerti tentang sepakbola.
"Ketika saya berpikir tentang pemain top saat ini, Lionel Messi jawabnya. Meski
tak terlalu menakjubkan, namun Kaka juga mengesankan. Zidane juga brilian. Namun jelas
bahwa Paolo Maldini adalah favorit saya. Dia adalah pribadi yang mengesankan,
mempunyai jiwa kompetitif, dan meski tak terlalu menonjol dari sisi skill, namun
karismanya telah mempengaruhi masa-masa jaya Milan." - Sir Alex Ferguson (Manchester
United 1986 - sekarang/Skotlandia/Manajer)
2.6 Hasil Kuesioner
Penulis membagikan kuesioner kepada 173 orang yang mayoritas kelahiran tahun
90an tentang perihal pengetahuan akan Paolo Maldini dan latar belakang masalah. Berikut
hasil kuesioner:
|