12
berkembang di Indonesia,
sehingga gedung ini diberi nama Galeri Tekstil
Kontemporer. Gedung II diresmikan
penggunaannya tanggal 21 November
2000, ditandai dengan berlangsungnya kegiatan
perdana berupa Pameran
Koleksi Batik Iwan Tirta, hasil kerja sama Museum Tekstil
dengan
Wastraprema dan Yayasan Mitra Museum Indonesia. Selanjutnya berturut-
turut
pernah diselenggarakan juga kerja sama kegiatan dengan Perhimpunan
Persahabatan
Indonesia-Amerika (PPIA), Pusat Kebudayaan Perancis, Pusat
Kebudayaan Meksiko,
serta beberapa lembaga/kelompok masyarakat lainnya.
Koleksi awal yang dihimpun di Museum Tekstil diperoleh dari sumbangan
Wastraprema (sekitar 500 koleksi),
selanjutnya makin bertambah melalui
pembelian
oleh Dinas Museum dan Sejarah/
Dinas Museum dan Pemugaran/
Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman, serta sumbangan dari masyarakat baik
secara individu maupun
kelompok. Hingga saat ini koleksi Museum Tekstil
tercatat sejumlah 1914 buah.
2.2.2
Latar belakang pendirian Museum Tekstil Jakarta
Gagasan untuk mendirikan Museum Tekstil muncul sejak Tahun 1975
yang dilatarbelakangi bahwa dengan membanjirnya tekstil modern telah
banyak menggeser tekstil tradisional nusantara. Pemrakarsa gagasan tersebut
adalah Kelompok Pecinta Kain Tradisional Indonesia Wastraprema, Safioen
(saat itu selaku Dirjen Tekstil Departemen Perindustrian). Gubernur DKI
Jakarta pada waktu itu dijabat oleh Ali Sadikin mendukung upaya ini dan
menyediakan tempat bagi museum yang akan didirikan yaitu di Jl. KS Tubun
No. 4 Petamburan, Jakarta Barat. Tanggal 28 Juni 1976 gedung ini diresmikan
sebagai Museum tekstil oleh Ibu Negara pada saat itu Tien Soeharto dengan
disaksikan oleh Ali Sadikin selaku Gubernur DKI Jakarta.
2.2.3
Visi dan Misi
2.2.3.1 Visi
Menjadikan Museum Tekstil sebagai institusi nirlaba yang
menjadi pusat pelestarian alam dan budaya, media aktivitas ilmiah, seni-
budaya, penunjang pendidikan, media
informasi dan sebagai rekreasi
edukatif-kultural yang menjadi salah satu acuan dan referensi bagi proses
pembangunan bangsa.
2.2.3.2 Misi:
1.
Melakukan usaha-usaha pelestarian alam baik hewani maupun nabati
dalam hal yang berkaitan dengan budaya pertekstilan di Indonesia.
2.
Melakukan kegiatan inventarisasi sumber daya alam sebagaimana
tersebut di atas
dan koleksi-koleksi tekstil tradisional dari berbagai
wilayah di Indonesia berikut bentuk dan ragamnya,
3.
Melakukan kegiatan dokumentasi, penelitian-penelitian, dan
melakukan penyajian
informasi dan mengkomunikasikannya kepada
masyarakat agar dapat
dimanfaatkan sepenuhnya bagi kepentingan
masyarakat yang lebih luas.
4.
Museum sangat berharap agar masyarakat secara luas dapat
menggunakan dan memanfaatkan fasilitas serta aktivitas yang ada.
2.2.4
Koleksi Museum
Koleksi yang disimpan pada Museum Tekstil
Indonesia adalah benda
|