Agama Buddha menjunjung tinggi karma sebagai sesuatu yang
berpegang pada prinsip sebab akibat. Kamma atau sering disebut sebagai
Hukum Kamma
merupakan salah satu hukum alam yang berkerja
berdasarkan prinsip sebab akibat. Selama suatu makhluk berkehendak,
melakukan kamma
(perbuatan) sebagai sebab maka akan menimbulkan
akibat atau hasil. Akibat atau hasil yang ditimbulkan dari kamma disebut
sebagai Kamma Vipaka.
Empat Kebenaran Mulia, yang meliputi:
1. Dukkha Ariya Sacca
(Kebenaran Arya tentang Dukkha), Dukha
ialah penderitaan. Dukha
menjelaskan bahwa ada lima pelekatan
kepada dunia yang merupakan penderitaan. Kelima hal itu adalah
kelahiran, umur tua, sakit, mati, disatukan dengan yang tidak
dikasihi, dan tidak mencapai yang diinginkan.
2.
Dukkha Samudaya Ariya Sacca
(Kebenaran Ariya tentang Asal
Mula Dukkha), Samudaya
ialah sebab. Setiap penderitaan pasti
memiliki sebab, contohnya: yang menyebabkan orang dilahirkan
kembali adalah adanya keinginan kepada hidup.
3. Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya
Dukkha), Nirodha
ialah pemadaman. Pemadaman kesengsaraan
dapat dilakukan dengan menghapus keinginan secara sempurna
sehingga tidak ada lagi tempat untuk keinginan tersebut.
4. Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang
Menuju Terhentinya Dukkha).Marga
ialah jalan kelepasan. Jalan
kelepasan merupakan cara-cara yang harus ditempuh kalau kita
ingin lepas dari kesengsaraan.
Delapan jalan utama:
1. Percaya yang benar (Samma ditthi).
2. Maksud yang benar (Samma sankappa).
3. Kata-kata yang benar (Samma vaca).
4. Perbuatan yang benar (Samma kammanta).
5. Hidup yang benar (Samma ajiva).
6. Usaha yang benar (Samma vayama).
7. Ingatan yang benar (Samma sati).
8. Semadi yang benar (Samma samadhi).
2.2.3 Hari-hari Besar Agama Buddha
2.2.3.1 Waisak
Hari Waisak merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu,
hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi
Buddha), hari pencapaian Penerangan Sempurna Pertapa
Gautama, dan hari Sang Buddha wafat atau mencapai
Nibbana/Nirwana.
|