True Cinema. Cinéma Vérité
bertujuan agar terjadi naturalisme
ekstrim, menggunakan aktor non-profesional, teknik pembuatan film
yang tidak mengganggu subjek, kamera genggam, lokasi asli, bukan
suara studio, suara alamiah tanpa editing pada pasca produksi atau
voiceovers. Kamera adalah yang mengambil segala hal yang terjadi.
3. Documentary drama. Gaya ini mencampur teknik drama dan unsur-
unsur faktual dokumenter. Peristiwa nyata diperankan oleh aktor
profesional dengan setting yang dikendalikan dalam gaya yang
direkonstruksikan dengan jelas.
(http://philosophyangkringan.wordpress.com. (Dokumenter, Kuasa Pengetahuan
Dalam Film Dokumenter, Anastasia Jessica, Juli 10, 2012).
Pada dasarnya, Barsama menempatkan dokumenter sebagai suatu
kategori tersendiri, karena ia mengatakan bahwa peran si pembuat film dalam
menentukan interpretasi materi dalam jenis-jenis film tersebut jauh lebih
khas. Perkembangan dokumenter dan genre-nya saat ini sudah
sangat pesat
dan beragam, tetapi ada beberapa unsur yang tetap dan penggunaannya, yakni
unsur-unsur visual dan verbal yang biasa digunakan dalam dokumenter.
1.
Unsur Visual
-
Observasionalisme reaktif; pembuatan film dokumenter dengan bahan
yang sebisa mungkin diambil langsung dari subyek yang difilmkan.
Hal ini berhubungan dengan ketepatan pengamatan oleh pengarah
kamera atau sutradara.
-
Observasionalisme proaktif; pembuatan film dokumenter dengan
memilih materi film secara khusus sehubungan dengan pengamatan
sebelumnya oleh pengarah kamera atau sutradara.
-
Mode ilustratif; pendekatan terhadap dokumenter yang berusaha
menggambarkan secara langsung tentang apa yang dikatakan oleh
narator (yang direkam suaranya sebagai voice over).
-
Mode asosiatif; pendekatan dalam film dokumenter yang berusaha
menggunakan potongan-potongan gambar dengan berbagai cara.
Dengan demikian, diharapkan arti metafora dan simbolis yang ada
pada informasi harafiah dalam film itu, dapat terwakili.
|