Start Back Next End
  
genre ini adalah A Man With The Movie Camera
karya Dziga
Vertov.
12. Dokudrama
Selain menjadi sub-tipe film, dokudrama juga merupakan salah satu
dari jenis dokumenter. Film jenis ini merupakan penafsiran ulang
terhadap kejadian nyata, bahkan selain peristiwanya hampir  seluruh
aspek filmnya (tokoh, ruang dan waktu) cenderung untuk
direkonstruksi. Ruang (tempat) akan dicari 
yang mirip dengan
tempat aslinya bahkan kalau memungkinkan dibangun lagi hanya
untuk keperluan film tersebut. Begitu pula dengan tokoh, pastinya
akan dimainkan oleh aktor yang sebisa mungkin dibuat mirip dengan
tokoh aslinya. Contoh dari film dokudrama adalah ini adalah 
JFK
(Oliver Stone), G30S/PKI (Arifin C. Noer),  All The President’s Men
(Alan J. Pakula) dsb. Uniknya, di Indonesia malah pernah ada
dokudrama yang tokoh utamanya dimainkan oleh pelakunya sendiri
yaitu Johny Indo karya Franky  Rorimpandey.  Pada waktu itu sangat
menghebohkan karena 
Johny Indo juga dikenal sebagai pemain film sebelum kejadian
perampokan toko emas.
(
Dokumenter, Jenis-Jenis Film Dokumenter, Kusen Dony Hermansyah, Maret 25,
2011).
Keberagaman
materi yang ingin disampaikan dalam suatu film
dokumenter pun akhirnya melahirkan beberapa pendekatan. Dikenal
sedikitnya tiga jenis gaya film dokumenter dan dengan jelas memiliki ide dan
kode etik tentang dokumenter yang sama. 
1.
Classical cinema
adalah bentuk paling terstruktur dan tradisional
dari dokumenter.  Jenis dokumenter ini sering menggunakan banyak
narasi didaktik. 
2.
Cinéma Vérité.
Gaya Cinéma Vérité berasal dari tahun 1950-an
dan mencapai popularitas di tahun 1960. Cinéma Vérité didorong oleh
kemajuan teknologi film seperti kamera portabel dengan teknologi
perekam suara yang bisa dibawa ke mana saja. Cinéma Vérité, berarti
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter