4
rutin mengkonsumsi buah dan sayuran, serta sumber protein. Hal ini
untuk mengurangi resiko melahirkan anak yang menderita leukimia
dan penyakit kanker-kanker
lainnya (Jason, dkk., dalam Papalia, dkk,
2009).
b. Aktivitas fisik
Olaharaga yang tidak berlebihan tidak membahayakan janin pada
ibu hamil. Olahraga yang teratur dapat meningkatkan pernafasan,
mencegah sembelit, sirkulasi, tonus otot dan keelastisan kulit yang
seluruhnya berkontribusi terhadap kehamilan yang lebih nyaman serta
proses
melahirkan
yang
lebih
mudah
dan
aman
(Committee
on
Obsteric Pacific, dalam Papalia, 2009). Jalur teraman bagi perempuan
hamil adalah melakukan olahraga tidak secara berlebihan, tidak terlalu
memaksa diri, dan tidak meningkatkan detak jantung diatas 150, serta
saat melakukan olahraga apapun berhenti perlahan-lahan pada
masing-masing sisi daripada berhenti tiba-tiba.
c. Konsumsi Obat
Semua hal yang dikonsumsi oleh seorang ibu hamil akan masuk
kedalam rahim, termasuk obat-obat medis. American Academy of
Pediatrics (AAP) Committee on Drugs merekomendasikan tidak ada
obat yang diresepkan untuk perempuan hamil atau yang menyusui,
kecuali penting bagi kesehatannya atau bayinya. Perempuan hamil
sebaiknya tidak mengkonsumsi obat yang terjual bebas tanpa
berkonsultasi dengan dokter (Koren, dkk., dalam Papapalia, dkk.,
2009).
d. Penggunaan Alkohol, Kafein, Marijuana dan Kokain
Konsumsi alkohol sedang atau berat dapat mengganggu fungsi
neorologis dan perilaku pada bayi dan hal ini mempengaruhi interaksi
sosial
dengan
ibu.
Terpapar
alkohol
pada
saat
prenatal
adalah
penyebab keterbelakangan mental yang paling umum dan penyebab
tertinggi dari cacat lahir yang bisa dicegah. Kemudian untuk
penggunaan kafein pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko secara
dramatis kematian mendadak pada bayi. Begitupun untuk penggunaan
marijuana dan kokain yang dapat menyebabkan cacat lahir, berat lahir
kurang dan kesulitan belajar ditahap berikutnya (Papalia, dkk., 2009).
|